Translate

Perbedaan Transudat dan Eksudat (bagian 1)
Rongga-rongga serosa dalam tubuh normal mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan itu terdapat dalam rongga pericardium, rongga pleura, dan rongga perut. Cairan dalam rongga-rongga tersebut berfungsi sebagai pelumas agar membran-membran yang dilapisi mesotel dapat bergerak tanpa geseran. Jumlah cairan ini dalam keadaan normal hampir tidak dapat diukur karena sangat sedikit.
Secara umum cairan dalam rongga-rongga serosa dapat diklasifikasikan menjadi transudat atau eksudat. Transudat berasal dari ultrafiltrasi membran dan mengandung protein yang rendah, sedangkan eksudat terbentuk dari sekresi aktif atau kebocoran membran dan mengandung protein yang tinggi. Adanya cairan transudat menunjukkan adanya proses non-inflamasi yang disebabkan oleh gangguan tekanan hidrostatik atau tekanan osmotik koloid dengan tanpa adanya keterlibatan penyakit tertentu. Adanya cairan eksudat menunjukkan adanya proses inflamasi atau proses keganasan yang menyebabkan adanya peningkatan permeabilitas kapiler.

Transudat
Transudat adalah cairan yang terdapat dalam ruang interstitial yang terjadi sebagai akibat peningkatan tekanan hidrostatik, yang memaksa cairan menembus keluar kapiler untuk masuk ke jaringan (tidak disebabkan proses peradangan/inflamasi). Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.
Ciri-ciri cairan transudat: Cairan jernih, warna kuning muda, berat jenis < 1.015, tidak berbau, bekuan (-) / negatif, ph > 7,31, protein < 3 g%, glukosa = plasma darah, kadar LDH < 200 IU, rivalta (-) / negatif, hitung sel PMN sedikit, pewarnaan Gram (-) / negatif, BTA (-) /negatif, kultur kuman (-) / negatif.

Eksudat
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskuler yang mempunyai berat jenis tinggi (> 1.015) dengan kandungan protein yang lebih tinggi dari transudat, terbentuk apabila lapisan kapiler atau membran rusak oleh proses peradangan atau neoplastik. Akibatnya, protein berukuran besar dan komponen darah lainnya bocor keluar untuk masuk ke jaringan dan rongga tubuh. 
Pada peradangan aktif, kandungan protein dalam cairan ini meningkat sekitar 2-4 mg % disertai sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi.
Cairan eksudat  dapat membeku karena mengandung fibrinogen. Penyakit yang bisa menyebabkan terjadinya eksudat seperti infeksi, neoplasma atau keganasan, trauma atau kondisi inflamasi.
Ciri-ciri cairan eksudat Cairan keruh, warna kuning kehijauan/merah coklat/putih susu, berat jenis > 1.015, berbau, bekuan (+) /positif, ph < 7,31, protein > 3 g%, glukosa < plasma darah, kadar LDH > 200 I U, rivalta (+) /positif, hitung sel PMN banyak, pewarnaan Gram (+) /positif, BTA (+)/positif, kultur kuman (+) /positif.

Sumber Gambar 
https://www.researchgate.net/figure/Appearance-of-the-pleural-fluid-before-and-after-a-low-dietary-fat-intake-A-The-high_fig2_51689813

Referensi
.Tarn A.C and Lapworth R. Biochemical analysis of pleural fluid: what should we measure?. Review article. Ann Clin Biochem. 2001; 38: 311-322
.Hardjoeno, H. dan Fitriani. 2007. Substansi dan Cairan Tubuh. Makasar : Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin.
.Siregar, A.F., 2013. Transudat Eksudat. http://www.scribd.com/doc/129068604/Transudat-Dan-Eksudat. Diakses pada tanggal 2 September 2016
.Hamidie Ronald Daniel. (2016). Cairan Tubuh. http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_RE KREASI/PRODI._KEPERAWATAN/197011022000121HAMIDIE_R ONALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuliah/CAIRAN_TUBUH.pdf.


1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama